ENTRI POPULER
- Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo Proses bertani atau budidaya pertanian dalam hal tanam padi menjadi hal yang sangat penting bagi ...
- Manfaat Pupuk Organik Sangat jarang dan mungkin sangat sedikit petani yang menyadari bahwa tumbuhan memerlukan bahan organik untuk kelang...
- Manfaat Jerami untuk Kesuburan Tanah Banyak diantara sebagian petani yang menganggap bahwa jerami merupakan limbah yang perlu di musn...
- Cara Memilih Benih Unggul Padi Bernas dengan Indikator Telur dan Garam Tidak ada petani yang berharap hasil dari produksinya mengalam...
- Cara Memproduksi / Memperbanyak Bakteri Corine, sp Munculnya keluhan serangan penyakit pada tanaman padi menjadi masalah yang serius.. ...
Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
Proses bertani atau budidaya pertanian dalam hal tanam padi menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan negara Indonesia, bagai mana tidak.. beras menjadi salahsatu produk yang sangat penting, ini dikarenakan beras menjadi produk yang termasuk pada Sembilan bahan pokok.
Banyak hal yang mempengaruhi proses meningkatnya produksi padi, mulai dari penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat sasaran, pengairan yang tepat, pengendalian hama penyakit, dan lain sebagainya. Pada saat ini ada cara yang bisa di tempuh oleh petani dalam proses meningkatkan produksi padi salah satu yang bisa di pilih yaitu dengan Cara Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
“Legowo” di ambil dari bahasa jawa yang berasal dari kata “Lego” yang berarti Luas dan “Dowo” yang berarti panjang. Tujuan utama dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih banyak berada di pinggir.
Yang berdasarkan pengalaman, tanaman padi yang berada di pinggir akan menghasilkan produksi padi lebih tinggi dan kualitas dari gabah yang lebih baik, ini dikarenakan tanaman padi di pinggir akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak. Itulah sebabnya sistem jajar legowo menjadi salah satu pilihan dalam proses meningkatkan produksi gabah.
Tipe sistem jajar Legowo
- Jajar Legowo 2:1 – Setiap dua baris diselingi satu baris yang kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan pada jarak tanam dalam baris yang memanjang di perpendek menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya.
- Jajar Legowo 3:1 – Setiap tiga baris tanaman padi di selingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya
- Jajar Legowo 4:1 – setiap empat baris tanaman padi diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya
Berikut merupakan gambar dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
Dilihat dari gambar Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo maka dapat dilihat peningkatan popolasi dari tanaman padi yang ditanam, secara umum rumus peningkatan jumlah populasi tanaman padi dapat dilihat dengan rumus 100% X 1 : ( 1 + jumlah legowo)
Sebagai Contoh,
- Jika Legowo 2:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 2) = 33,3 %
- Jika Legowo 3:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 3) = 25 %
- Jika Legowo 4:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 4) = 20 %
- Jika Legowo 5:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 5) = 16,7 %
Gambar Caplakan
• Menggunakan 2 Caplakan
Sumber : http://ptmbplusagro.wordpress.com
• Menggunakan 1 Caplakan
Sumber: http://farmingblogger.blogspot.com
Manfaat yang dirasakan ketika Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
- Menambahnya jumlah tanaman padi
- Akan meningkatkan produksi tanaman padi secara signifikan
- Memperbaiki kualitas gabah karena akan semakin banyaknya tanaman pinggir
- Dapat mengurangi serangan penyakit pada tanaman padi
- Dapat mengurangi tingkat serangan hama tanaman padi
- Akan mempermudah dalam perawatan tanaman padi baik dalam proses pemupukan maupun penyemprotan pestisida
- Dapat menghemat pupuk, karena yang dipupuk hanya di bagian dalam baris tanaman saja
Kelemahan ketika Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
- Akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama pada saat melakukan proses penanaman padi
- Membutuhkan benih yang lebih banyak, ini dikarenakan semakin banyaknya populasi tanaman padi
- Pada umumnya pada lahan yang menggunakan jajar legowo, maka akan lebih banyak ditumbuhi rumput
Itulah sedikit informasi pertanian mengenai Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo, semoga bermanfaat ...
___________________________________________________________________________________
Manfaat Pupuk Organik
Sangat jarang dan mungkin sangat sedikit petani yang menyadari bahwa tumbuhan memerlukan bahan organik untuk kelangsungan hidupnya. Tidak sedikit petani yang beranggapan bahwa bila menggunakan pupuk kimia yang banyak maka akan memperoleh hasil yang sangat banyak pula.
Pada saat ini banyak sekali para pelaku (petani) yang menggunakan bahan kimia untuk pemupukannya, dan mempunyai kecendrungan akan semakin banyak memberi pupuk kimianya, dikarenakan hasil yang diharapkan tinggi akan tetapi dari waktu kewaktu bukannya meningkat malah semakin menurun.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian, menunjukkan data yang sangat mengerikan terhadap lahan pertanian kita, banyak lahan dinegara Indonesia memiliki kadar bahan organok yang kurang dari 1 %. Sedangkan dari berbagai pengalaman dan penelitian para ahli menyatakan kadar bahan organik yang tinggi dalam tanah akan sangat membantu memaksimalkan hasil yang didapat pelaku usaha (petani).
Sedikit sejarah Indonesia tentang kebutuhan Pupuk
Sebelum masa kemerdekaan Indonesia, para petani sangat senang menggunakan pupuk organik dalam melakukan budidaya pertanian dibandingkan dengan pupuk Anorganik (Kimia).
Namun fakta menjadi terbalik ketika pada tahun 1960-an petani mulai banyak menggunakan bahan kimia dalam melakukan budidaya petanian, yang lebih mengkhawatirkan lagi peran dari pupuk organik menjadi dianggap tidak ada peran dalam budidaya pertanian sehingga banyak petani yang mengabaikannya.
Produksi pupuk Kimia pun dari waktu kewaktu semakin berkembang sangat pesat, sehingga bila di hitung secara harga, maka pupuk anorganik (kimia) menjadi sangat lebih murah dibandingkan dengan pupuk organik.
Dan didukung dengan di temukannya banyak varietas-varietas unggul yang dari berbagai penelitian lebih banyak yang cocok dan baik bila menggunakan pupuk anorganik (kimia). Sehingga mengakibatkan banyak kenyataanya ditemukan lahan pertanian yang terdegradasi, sehingga mengakibatkan merosotnya kadar dari bahan organik dari lahan pertanian.
Solusi Mengatasi Kemunduran Bahan Organik di Lahan Pertanian
Fakta di kemukanan oleh banyak para ahli yang menyatakan bahwa lahan pertanian sebenarnya membutuhkan pupuk organik sebagai sumber pupuk dan zat hara, bukan dari pupuk buatan atau pupuk kimia. Pupuk Organik juga sangat bermanfaat sebagai soil ameliorant atau memperbaiki kualitas dari tanah sebagai lahan pertanian.
Penggunaan Pupuk Hijau
Sangat jarang dan mungkin sangat sedikit petani yang menyadari bahwa tumbuhan memerlukan bahan organik untuk kelangsungan hidupnya. Tidak sedikit petani yang beranggapan bahwa bila menggunakan pupuk kimia yang banyak maka akan memperoleh hasil yang sangat banyak pula.
Pada saat ini banyak sekali para pelaku (petani) yang menggunakan bahan kimia untuk pemupukannya, dan mempunyai kecendrungan akan semakin banyak memberi pupuk kimianya, dikarenakan hasil yang diharapkan tinggi akan tetapi dari waktu kewaktu bukannya meningkat malah semakin menurun.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian, menunjukkan data yang sangat mengerikan terhadap lahan pertanian kita, banyak lahan dinegara Indonesia memiliki kadar bahan organok yang kurang dari 1 %. Sedangkan dari berbagai pengalaman dan penelitian para ahli menyatakan kadar bahan organik yang tinggi dalam tanah akan sangat membantu memaksimalkan hasil yang didapat pelaku usaha (petani).
Sedikit sejarah Indonesia tentang kebutuhan Pupuk
Sebelum masa kemerdekaan Indonesia, para petani sangat senang menggunakan pupuk organik dalam melakukan budidaya pertanian dibandingkan dengan pupuk Anorganik (Kimia).
Namun fakta menjadi terbalik ketika pada tahun 1960-an petani mulai banyak menggunakan bahan kimia dalam melakukan budidaya petanian, yang lebih mengkhawatirkan lagi peran dari pupuk organik menjadi dianggap tidak ada peran dalam budidaya pertanian sehingga banyak petani yang mengabaikannya.
Produksi pupuk Kimia pun dari waktu kewaktu semakin berkembang sangat pesat, sehingga bila di hitung secara harga, maka pupuk anorganik (kimia) menjadi sangat lebih murah dibandingkan dengan pupuk organik.
Dan didukung dengan di temukannya banyak varietas-varietas unggul yang dari berbagai penelitian lebih banyak yang cocok dan baik bila menggunakan pupuk anorganik (kimia). Sehingga mengakibatkan banyak kenyataanya ditemukan lahan pertanian yang terdegradasi, sehingga mengakibatkan merosotnya kadar dari bahan organik dari lahan pertanian.
Solusi Mengatasi Kemunduran Bahan Organik di Lahan Pertanian
Fakta di kemukanan oleh banyak para ahli yang menyatakan bahwa lahan pertanian sebenarnya membutuhkan pupuk organik sebagai sumber pupuk dan zat hara, bukan dari pupuk buatan atau pupuk kimia. Pupuk Organik juga sangat bermanfaat sebagai soil ameliorant atau memperbaiki kualitas dari tanah sebagai lahan pertanian.
Penggunaan Pupuk Hijau
Pupuk hijau merupakan salah satu pupuk organik yang diperoleh dan didapat di lahan pertanian dengan biaya sangat murah dan mudah.
Sumber dari pupuk hijau dapat diambil dan di peroleh dari tumbuhan atau tanaman yang tidak bermanfaat (yang biasanya dibakar oleh petani). Selain itu juga dapat diperoleh dari sisa-s9sa tanaman yang merupakan sisa dari panen.
Cara paling mudah pengolahan dari pupuk hijau adalah dengan cara membenamkan bahan baku atau dengan cara dilakukan dikomposkan untuk hasil yang lebih cepat.
Manfaat Pupuk Organik (Pupuk Hijau)
Sumber dari pupuk hijau dapat diambil dan di peroleh dari tumbuhan atau tanaman yang tidak bermanfaat (yang biasanya dibakar oleh petani). Selain itu juga dapat diperoleh dari sisa-s9sa tanaman yang merupakan sisa dari panen.
Cara paling mudah pengolahan dari pupuk hijau adalah dengan cara membenamkan bahan baku atau dengan cara dilakukan dikomposkan untuk hasil yang lebih cepat.
Manfaat Pupuk Organik (Pupuk Hijau)
- Manfaat yang akan dirasakan oleh petani adalah meningkatnya produktivitas dari lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tadi tanah atau lahan pertanian.
- Manfaat lain yang dirasakan yaitu semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena tanah semakin baik
- Harga pupuk organik lebih murah dan sangat mudah didapat dari alam
- Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia
- Pupuk organik akan memberikan kehidupan badi mikroorganisme tanah
- Kelebihan lain dari pupuk organik yaitu mempunyai kemampuan dalam memobilisasi atau menjembatani hara yang ada di tanah sehingga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh tanaman
- Mempunyai kemampuan dalam melepas hara tanah dengan sangat perlahan dan terus menerus, seihngga akan membantu mencegah terjadinya kelebihan suplai hara yang membuat tanaman keracuanan
- Mampu menjaga kelembaban dari tanah, sehingga akan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada tanaman
- Mampu membantu mencegah erosi lapisan atas tanah
- Mampu menjaga dan merawat tingkat kesuburan tanah
- Memberi manfaat untuk kesehatan manusia, karena banyak kandungan nutrisi dan lebih lengkap dan lebih banyak
________________________________________________________________________________
Manfaat Jerami untuk Kesuburan Tanah
Banyak diantara sebagian petani yang menganggap bahwa jerami merupakan limbah yang perlu di musnahkan salah satunya dengan cara dikabar, karena dianggap tidak mempunyai manfaat untuk dirinya
Kurangnya informasi pertanian tentang pengetahuan mengenaik Manfaat Jerami untuk Kesuburan Tanah menjadi faktor utama ketika membakar jerami, banyak alasan yang dikemukanan oleh sebagian petani ketika membakar jerami, mulai dari tidak tau manfaat jerami sampai dengan malas melakukan pengolahan terhadap jerami itu sendiri
Salah satu manfaat jerami untuk tanah / lahan sawah yang bisa dipetik yaitu tingkat kesuburan tanah manjadi lebih baik daripada sebelumnya, ini dikarenakan didalam jerami banyak pupuk yang dikandungnya mulai dari pupuk N, P, K, S, Si, Ca, dan Mg.
Sebagai ilustrasi ketika hasil panen padi sebanyak 5 Ton Gabah, maka lahan akan kehilangan unsur hara sekitar 150 kg N, 20 kg P, dan 20 kg S. Selain itu juga, semua unsur K dan sepertiga dari N, P dan S terdapat pada jerami padi, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa jerami merupakan salah satu sumber pupuk organik yang sangat baik.
Apabila berat jerami mencapai 1,5 Ton, maka diperkirakan kandungan yang terdapat pada jerami mengandung unsur / pukuk berkisar 9 kg N, 2 kg P, dan S 25 kg Si, 6 kg Ca dan 2 kg Mg. Kandungan dari jerami yang bermanfaat untuk tanah diantaranya adanya senyawa N dan C berfungsi sebagai substrat metabolisme mikroba tanah, ternasuk gula, pati, selulose, hemiselulose, pektin, lignin, lemak dan protein.
Manfaat Jerami untuk Kesuburan Tanah bila tidak dibakar dan dikembalikan lagi kelahan sawah, diantaranya
- Unsur hara yang terkandung dalam jerami bila dibakar akan hilang, karena unsur hara yang seharusnya bisa menambahkan kesuburan tanah di buang dengan percuma
- Pada batang dan daun padi yang bisa menyuburkan tanah secara fisika (jika membusuk akan menjadi humus, bahan organik atau C-organik) hanya akan terbakar menjadi karbon atau arang
- Jerami yang di benamkan ke lahan sawah akan sangat bermanfaat untuk makanan mikroorganisme tanah
- Perlahan tapi pasti bila jerami dibakar maka produktivitas dari panen akan semakin menurun, karena kurangnya akan unsur hara di tanah
- Dapat menekan biaya pupuk, karena jerami mengandung banyak pupuk organik yang bermanfaat untuk tanah dan tanaman
- Dapat menekan akan serangan hama dan penyakit, karena didalam jerami mengandung unsur K, yang dapat membantu akan penguat dan pengeras bagian tanaman sehingga ketahanan tanaman akan menjadi lebih kuat.
- Pembenaman jerami ke dalam lapisan olah tanah sawah akan mendorong kegiatan bakteri pengikat N
Itulah Informasi Pertanian mengenai Manfaat Jerami untuk Kesuburan Tanah, Semoga Bermanfaat.
_______________________________________________________________________________
.Cara Memilih Benih Unggul Padi Bernas dengan Indikator Telur dan Garam
_______________________________________________________________________________
.Cara Memilih Benih Unggul Padi Bernas dengan Indikator Telur dan Garam
Tidak ada petani yang berharap hasil dari produksinya mengalami kegagalan atau tidak memperoleh hasil, begitupun untuk petani yang membudidayakan padi. Akan tetapi tidak sedikit petani yang tidak mengetahui adanya keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya, salah satu komponen yang tidak kalah pentingnya yaitu memilih benih yang bermutu dan berkualitas tinggi ketika akan menanam padi
Salah satu informasi pertanian yang penting dalam meningkatkan produksi padi yaitu bagaimana Cara Memilih Benih Unggul Padi Bernas dengan menggunakan indikator telur dan garam. Adanya bantuan dari pemerintah berupa program peningkatan produksi beras nasional seperti BLBU, SLPTT, dan Program lainnya tentu sangat membantu petani, akan tetapi dalam kenyataanya ada sebagian petani yang belum mengetahui cara terbaik dalam memperlakukan benih yang didapat dari bantuan pemerintah.
Dari perlakuan petani tidak sedikit ketika memperoleh benih bantuan ataupun benih yang diambil dari panen musim sebelumnya langsung di rendam dalam air untuk memisahkan antara benih hampa dan yang bernas, dari perlakuan tersebut diperolehlah benih yang menurut petani baik, akan tetapi dari pengalaman yang ada didapatkan pertumbuhan bibit padi yang tidak seragam dan menghasilkan produksi yang tidak maksimal, ini terjadi karena ternyata benih yang didapat tidak memenuhi syarat tumbuh terbaik atau indikasi retak dan hampa masih mengalami tenggelam didasar.
Saat ini ada cara yang bisa dipilih oleh petani dalam memperoleh benih unggul terbaik yaitu dengan cara memilih benih unggul padi bernas menggunakan indikator telur dan garam, cara ini bertujuan untuk memisahkan benih yang bernas dari benih yang jelek. Caranya sangatlah mudah yaitu dengan hanya menyediakan air, garam, telur, wadah (ember) dan benih beras, berikut merupakan cara / tahapan perlakuannya:
- Siapkam wadah. Wadah yang di gunakan boleh ember atau wadah yang akan diisi air, garam, telur dan benih padi yang siap diseleksi
- Masukkan air kedalam wadah. Tes awal masukkan sebutir telur ke air dan telur akan tenggelam kedasar air, ini terjadi karena berat jenis telur lebih besar dari berat jenis air
- Masukkan garam ke dalam air (Ini bertujuan agar berat jenis air garam menjadi meningkat). Masukkan garam disertai dengan diaduk-aduk biar lebih cepat larut, dan tambahkan garam hingga telur bila dimasukkan menjadi terapung kepermukaan air
- Masukkan telur kedalam air. Apakah mengapung? Bila belum maka tambahkan lagi garam, dan bila sudah mengapung maka pemberian garam diberhentikan. (umumnya telur mengapung pada perbandingan 20 gram garam setiap 1 liter air)
- Kelaurkan telur yang sudah dalam keadaan mengapung
- Masukkan benih kedalam larutan air garam. Benih yang bernas akan tenggelam, benih yang hampa dan retak akan mengapung.
- Buang benih yang mengapung.
- Pilih benih yang tenggelam sempurna.
- Cuci bersih dan tiriskan benih yang tenggelam tadi.
Bila sudah melakukan cara seperti diatas, maka diperolehlah benih benas yang bermutu dan berkualitas yang siap untuk perlakuan berikutnya dalam proses menyiapkan benih bernas
Itulah informasi pertanian mengenai Cara Memilih Benih Unggul Padi Bernas semoga bermanfaat..
_________________________________________________________________________________
Sekilas tentang Penyakit kresek atau Hawar Daun Bakteri (BLB)
Penyakit Kresek termasuk penyakit yang menyerang tanaman padi padi yang sangat perlu diwaspadai. Ciri umum serangan bakteri Xanthomonas kresek adalah dengan indikator bercak daun dan daun mengalami klorosis/menguning. Penyakit hawar daun bakteri atau penyakit kresek (blast) salah satunya dapat dikendalikan dengan cara organik yaitu dengan menggunakan Bakteri Corine sp.
Bakteri Corine ini berhasil diidentifikasi dan diisolasi sebagai antigen bakteri Xanthomonas Kresek kira-kira 12 atau 13 tahun yang lalu oleh Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT) Jatisari, Karawang, Jawa Barat. Kemudian isolatnya di sebarkan ke seluruh Laboratorium POPT yang ada di Indonesia, kepada kelompok-kelompok tani, dan kepada perorangan yang berminat.
Beberapa manfaat aplikasi bakteri Corine pada padi yang dirasakan oleh petani antara lain Padi terbebas dari serangan penyakit kresek, tampilan padi lebih sehat dan lebih subur, Jumlah anakan optimal, Pembungaan dan kematangan buah merata dan serempak, Keluar bunga relatif lebih cepat dari biasanya serta Bulir padi lebih sehat dan lebih bernas.
Cara Memproduksi / Memperbanyak Bakteri Corine, sp
Untuk memproduksi bakteri Corine, kita harus punya Isolat bakteri Corine dan peralatan produksinya.
Isolat Bakteri Corine, biasanya tersedia dalam bentuk biakan murni dalam media PDA (Potatoes Dextrose Agar). Wadah yang paling umum digunakan adalah tabung reaksi. Tiap tabung reaksi dapat digunakan untuk membuat larutan bakteri Corine sebanyak 5 liter.
Peralatan/instalasi produksi untuk memperbanyak bakteri Corine sp antara lain berupa
Langkah –langkah sebagai Cara Memproduksi / Memperbanyak Bakteri Corine, sp yaitu:
Cara Memproduksi / Memperbanyak Bakteri Corine, sp
Munculnya keluhan serangan penyakit pada tanaman padi menjadi masalah yang serius.. ini dikarenakan dapat mengakibatkan menurunnya hasil dari tanaman padi atau gabah salah satu penyakit yang populer pada saat ini yaitu adanya serangan penyakit kresek atau Hawar Daun Bakteri (BLB)
Berikut ini adalah informasi pertanian tentang bagai mana Cara Memproduksi / Memperbanyak Bakteri Corine, spsebagai salah satu cara alternatif mengatasi penyakit kresek pada tanaman padi
Sekilas tentang Penyakit kresek atau Hawar Daun Bakteri (BLB)
Penyakit Kresek termasuk penyakit yang menyerang tanaman padi padi yang sangat perlu diwaspadai. Ciri umum serangan bakteri Xanthomonas kresek adalah dengan indikator bercak daun dan daun mengalami klorosis/menguning. Penyakit hawar daun bakteri atau penyakit kresek (blast) salah satunya dapat dikendalikan dengan cara organik yaitu dengan menggunakan Bakteri Corine sp.
Bakteri Corine ini berhasil diidentifikasi dan diisolasi sebagai antigen bakteri Xanthomonas Kresek kira-kira 12 atau 13 tahun yang lalu oleh Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT) Jatisari, Karawang, Jawa Barat. Kemudian isolatnya di sebarkan ke seluruh Laboratorium POPT yang ada di Indonesia, kepada kelompok-kelompok tani, dan kepada perorangan yang berminat.
Beberapa manfaat aplikasi bakteri Corine pada padi yang dirasakan oleh petani antara lain Padi terbebas dari serangan penyakit kresek, tampilan padi lebih sehat dan lebih subur, Jumlah anakan optimal, Pembungaan dan kematangan buah merata dan serempak, Keluar bunga relatif lebih cepat dari biasanya serta Bulir padi lebih sehat dan lebih bernas.
Cara Memproduksi / Memperbanyak Bakteri Corine, sp
Untuk memproduksi bakteri Corine, kita harus punya Isolat bakteri Corine dan peralatan produksinya.
Isolat Bakteri Corine, biasanya tersedia dalam bentuk biakan murni dalam media PDA (Potatoes Dextrose Agar). Wadah yang paling umum digunakan adalah tabung reaksi. Tiap tabung reaksi dapat digunakan untuk membuat larutan bakteri Corine sebanyak 5 liter.
Peralatan/instalasi produksi untuk memperbanyak bakteri Corine sp antara lain berupa
- Aerator dan slang-nya, sebagai sumber udara sekaligus pengaduk.
- Fermentor, yaitu botol yang berisi larutan PK (KMnO4) atau Methylene Blue untuk membunuh bakteri dan jamur yang terbawa oleh udara dari aerator.
- Filter, yaitu botol yang berisi glass wool/busa penyaring untuk membersihkan udara dari fermentor dengan menangkap butiran PK atau MB yang tercampur udara.
- Jerigen kapasitas 5, 10, atau 20 liter untuk memproduksi bakteri Corine dalam media larutan EKG (Ekstrak Kentang Gula).
- Botol atau gelas untuk mengamankan lubang pembuangan udara dari jerigen, sekaligus sebagai indikator bahwa udara lancar tertiup ke dalam jerigen.
Langkah –langkah sebagai Cara Memproduksi / Memperbanyak Bakteri Corine, sp yaitu:
- Kentang dipotong dan dicuci
- Kentang direbus setelah air mendidih
- Setelah mateng air dan kentangnya dipisahkan.
- Air kentang ditambah gula kemudian rebus kembali sampai larut
- Air kentang yang sudah ditambah gula putih di dinginkan
- Kemudian masukan dalam jarigen, bila airnya kurang bisa ditambah dengan air mineral
- Masukkan Isolat Bakteri Corine pada air kentang yang ada di jirigen
- Setelah Isolat Bakteri Corine dan air kentang menyatu kemudian inkubasi selama 2-3 minggu dengan diberi aerasi dari aerator
- Coryne bacterium siap diaplikasikan dilahan
Itulah informasi pertanian mengenai langkah dan Cara - Cara Memproduksi / Memperbanyak Bakteri Corine, sp, Semoga Bermanfaat..
_______________________________________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar